Teks cerita inspiratif adalah jenis teks narasi yang membuat kita menjadi lebih termotivasi dan terinspirasi setelah membaca atau mendengar kisah yang diangkat. Cerita inspiratif digunakan untuk menyatakan segala sesuatu yang dapat mengilhami, menggerakkan, membangkitkan, atau mengobarkan semangat untuk melakukan sesuatu hal yang positif.

Ciri-Ciri Teks Cerita Inspiratif 

A.    Struktur

Dilihat dari strukturnya, bagian dalam teks cerita inspirasi dibagi menjadi 5.

a.       Orientasi 

Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh atau penggambaran situasi. Pengenalan tersebut dapat berupa tempat lahir, kondisi sosial, budaya, atau masa kecil tokoh yang menjadi sorotan dalam teks cerita inspiratif. 

b.      Rangkaian peristiwa

Bagian yang menceritakan secara kronologis apa saja yang dialami oleh tokoh. Peristiwa yang diceritakan sebisa mungkin yang memiliki kaitan erat dengan amanat dalam cerita inspiratif. Teks cerita inspiratif berbeda dengan biografi, sehingga tidak perlu menceritakan seluruh riwayat hidup tokoh. 

c.       Komplikasi 

Terjadi permasalahan pada peristiwa yang diceritakan. Masalah tersebut jadi konflik batin tokoh dalam teks cerita inspiratif. Permasalahan ini pula yang nantinya akan membawa cerita menjadi hal yang membuat pembaca bersemangat dan termotivasi. 

d.      Resolusi 

Bagian yang merupakan tahap di mana tokoh menetapkan jalan untuk menghadapi masalahnya. Perjuangan yang telah dilakukan tokoh dalam menghadapi permasalahan, dikemukakan melalui tahap ini. Permasalahan pun perlahan hilang. 

e.       Koda 

Bagian akhir dalam teks cerita inspiratif. Biasa ditutup dengan narasi tentang keadaan tokoh atau situasi setelah terjadi resolusi. Pada beberapa teks cerita inspiratif, penulis menyampaikan pesan atau amanat pada bagian koda.

Memiliki tema spesifik (khusus/khas) mengenai kehidupan seseorang atau perjuangan yang dikembangkan secara naratif. Amanat atau pesan dalam cerita inspiratif adalah sorotan utama, sehingga alur dikembangkan untuk membawa pembaca memahami amanat dengan tepat. 

B.  Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif

1. Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan tempat, waktu, tujuan, dan cara. 

a.       Keterangan tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya. 

b.      Keterangan waktu berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis. Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya. 

c.       Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk, supaya, agar, dan sejenisnya. 

d.      Keterangan cara berfungsi untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara. 

2.      Menggunakan kata penghubung atau konjungsi Konjungsi atau kata penghubung, berperan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk.

a.       Konjungsi pertentangan, contohnya tetapi, namu, walaupun, meskipun dan sekalipun. 

b.      Konjungsi konsekuensi, contohnya dengan demikian atau maka. 

c.       Konjungsi akibat, contohnya akibatnya atau oleh sebab itu. 

3. Menggunakan kalimat majemuk

Terdapat dua jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam teks cerita inspiratif, yaitu majemuk setara dan majemuk bertingkat. 

a.         Majemuk setara: Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. 

Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. 

b.        Kalimat majemuk bertingkat

Jenis kalimat ini adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti tersebut. 


C.  Kaidah Kebahasaan 

1) Kata sifat , contoh : cantik, pendek, besar, pintar, ramah.

2) Kata Kerja Aksi , contoh : belajar, menanam, bekerja, melompat.

3) Berisi kalimat fakta

Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi.